Mengenai Saya

Foto saya
bayu adalah seorang yang sangat menyukai suatu tantangan tertentu, tapi terkadang malas, wlopun begitu saat bayu punya suatu tekad, dia akan menjalankannya dg 100% dan dg semangad membara......

Sabtu, 26 Desember 2009

Cegah Pilek dengan Vitamin C

Pilek adalah infeksi virus yang paling banyak menjangkiti masyarakat dunia. Pada umumnya, orang terkena pilek beberapa kali dalam setahun. Lebih dari 200 virus yang berbeda menyebabkan infeksi dan gejala pilek yang paling sering.

Rhinovirus adalah yang paling banyak menyebabkan pilek, sebesar 30 sampai 40 persennya. Infeksi ulang sering terjadi karena banyaknya virus tersebut. Gejala yang sering dikeluhkan dalam pilek adalah demam, lelah, sakit kepala, hidung berair, batuk-bersin, mata berair, dan konsentrasi terganggu.

Untuk mengatasinya, pasien biasanya disarankan mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi untuk mencegah atau mengurangi gejalanya. Meski begitu, peneliti tak setuju terhadap efektivitas vitamin C dalam pencegahan dan pengurangan gejala pilek.

Beberapa waktu lalu, terdapat penelitian yang menguji plasebo dalam uji tersamar ganda terkontrol. Tujuannya untuk memastikan sutu bentuk khusus vitamin C yang dapat memberikan tingkat pencegahan. Bentuk yang diuji adalah vitamin C derivat terbaru, yaitu Ester C Ascorbate. Ascorbate jenis ini siap digunakan oleh sel darah putih dalam meningkatkan fungsi kekebalan sel.

Derivat ini adalah bentuk alami vitamin C yang mampu membuat sel menyerap askorbat dengan cepat dan mempertahankan kadar vitamin yang tinggi. Sistem kekebalan dapat diperkuat dalam menghadapi infeksi virus lewat pengujian absorpsi asam askorbat yang cepat dan eksresi ginjal yang diperlambat. Dengan begitu, maka akan memaksimalkan konsentrasi seluler untuk menunjang aktivitas biokimia yang tinggi untuk kekebalan tubuh.

Penelitian tersamar ganda ini menggunakan suatu kontrol plasebo yang dibuat persis sama dalam penampakkannya dan rasanya dengan bahan aktif. Beberapa relawan sebanyak 104 orang diberikan tablet vitamin atau plasebo.

Secara keseluruhan, efek samping penggunaan vitamin dan plasebo ii rendah. Gangguan pencernaan paling umum dalam kelompok plasebo mencapai 10 persen dibandingkan pada kelompok aktif. Insiden rasa panas pada dada adalah 4 persen. Persentase ini adalah jauh di bawah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan asam askorbat yang menunjukkan kemampuan toleransi yang lebih besar pada suplemen yang digunakan pada penelitian ini.

Penelitian ini adalah yang pertama dalam penggunakan rancangan tersamar ganda dengan kontrol plasebo dalam mengetahui pencegahan suatu penyakit virus oleh suatu suplemen vitamin C derivat terbaru. Hasilnya, bahan tersebut mendukung suplemen untuk pencegahan, menunjukkan kesembuhan lebih cepat, mengurangi gejala yang makin parah, dan mengurangi pengulangan infeksi.

Dengan begitu, tercatat bahwa suplemen vitamin C memberikan manfaat lebih baik dari vitamin C atau asam askorbat biasa. Meskipun memang diakui, pengobatan untuk pilek tidak menjamin hasilnya mendukung pencegahan infeksi dan juga masa pulih yang lebih cepat oleh suplemen dibandingkan dengan plasebo. Karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan mekanisme dari aktivitas antivirus. wed

Tidak ada komentar:

Posting Komentar