Mengenai Saya

Foto saya
bayu adalah seorang yang sangat menyukai suatu tantangan tertentu, tapi terkadang malas, wlopun begitu saat bayu punya suatu tekad, dia akan menjalankannya dg 100% dan dg semangad membara......

Sabtu, 26 Desember 2009

Mahasiswa dan narkoba

dikutip dari: Hayu Hapsari S, FH-UMM

Narkoba merupakan kepanjangan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif. Berikut ini adalah keterangan deri narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi-sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, dan dapat menghilangkan rasa nyeri menimbulkan ketergantungan.

Jenis-jenis narkotika yang disalahgunakan, diantaranya adalah:
1. morfin
2. opium
3. opioida
4. codein
5. heroin/ putau
6. metadon
7. ganja, cimeng, mariyuana
8. hashish
9. kokain

Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikotropika melalui selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku.

Jenis-jenis psikotropika yang disalahgunakan, diantaranya adalah:
1. amfetamin dan AST (amphetamine type stimulant)
2. sabu
3. ice
4. inhalasia
5. psikotropika lain lain, seperti obat tidur, obat penenangn dan lainnya
Zat aditif lainnya adalah bahan lain yang bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.

Jenis-jenis zat aditif lainnya yang disalahgunakan, diantaranya adalah:
1. nikotin
2. alkohol

Ciri-ciri mahasiswa/ remaja yang berpotensi menyalahgunakan narkotika, psikotropika, zat aditif lainnya, adalah:
1. Sifat mudah kecewa dan cenderung menjadi agresif dan dekstruktif.
2. Perasaan rendah diri (low self-esteem)
3. Tidak bisa menunggu atau bersabar yang berlebihan.
4. Suka mencari, melakukan hal-hal yang mnegandung bahaya berlebihan.
5. Cepat menjadi bosan dan merasa tertekan, murung dan merasa tidak sanggup berfungsi dalam kehidupannya sehari-hari.
6. Kurangnya motivasi atau dorongan untuk mecapai suatu keberhasilan dala pendidikan atau pekerjaan atau dalam lapangan kegiatan lainnya.
7. Prestasi belajar menunjukkan hasil yang cenderung rendah.
8. Kurangnya pertisipasi dalam kegiatan ekstra-kulikuler.
9. Cenderung memiliki gangguan jiwa, seperti kecemasan, obsesi, apatis, menarik diri dalam pergaulan, depresi, kurang mampu menghadapi stress atau sebaliknya, yaitu hiperaktif.
10. Cenderung mengabaikan peraturan- peraturan.
11. Adanya perilaku yang menyimpang, seperti hubungan seksual yang tidak terlindung, putus sekolah pada usia yang sangat dini, perilaku anti-sosial pada usia dini, seperti sering mencuri, sering berbohong dan kenakalan remaja lainnya.
12. Suka tidak tidur malam hari atau tidur larut malam (begadang)
13. Berkawan dengan orang yang tergolong peminum berat atau memakai obat secara berlebihan.
14. Sudah mulai merokok pada usia yang lebih dini daripada rata-rata perokok lainnya.
Gegala dini penderita penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, diantaranya adalah:
1. Tanda-tanda fisik
a. Kesehatan fisik menurun
b. Penampilan diri menurun
c. Badan kurus, lemas, malas
d. Suhu badan tidak beraturan
e. Pernafasan lambat dan dangkal
f. Pupil mata mengecil
g. Warna muka membiru
h. Tekanan darah menurun
i. Kejeng otot
j. Kesadaran makin lama makin menurun
k. Selera makan berkurang

2. Tanda-tanda di rumah
a. Membangkang terhadap teguran orang tua.
b. Semakin jarang ikut kegiatan keluarga.
c. Berubah teman dan jarang mau mengenalkan teman temannya.
d. Mulai melupakan tanggung jawab rutinya di rumah.
e. Sering pulang lewat jam malam dan menginap di rumah teman.
f. Sering pergi ke disko,mall atau pesta.
g. Pola tidur berubah : pagi susah dibangunkan, malam, suka bergadang.
h. Bila ditanya, sikapnya defensif atau penuh kebencian.
i. Menghabiskan uang tabunganya dan selalu kehabisan uang.
j Sering mencuri uang dan barang barang berharga dirumah, dan ini sering tidak di ketahui.
k. Sering merongrong keluarganya untuk minta uang dengan berbagai alasan.
i. Malas mengurus diri.
m. Sering tersinggung dan mudah marah.
n. Menarik diri dan sering di kamar, dan mengunci diri.
o. Sering berbohong.
p. Bersikap lebih kasar terhadap anggota keluarga lainya dibandingkan dengan sebelumnya
q. Sekali kali dijumpai dalam kedaan mabuk, bicara pelo dan jalan sempoyongan
r. Ada obat obatan, kertas timah, bau bauau yang tidak biasa di rumah, atau ditemukan jarum suntik, namun ia akan mengatakan barang itu bukan miliknya.

Beberapa hal di atas merupakan tanda-tanda gejala dini penderita penyalahgunaan narkotika dan psikotropika, berikut ini adalah dampak pemakaian terus-menerus dalam dosis yang tinggi akan menimbulkan hal sebagai berikut:

1. Dampak fisik
a. Bronkitis, radang paru-paru, iritasi, dan pembengkakan saluran nafas.
b. Perubahan dan kerusakan sel-sel otak serta menurunnya daya kerja otak.
c. Memperburuk aliran darah koroner.
d. Menekan produksi leukosit.
e. Menurunkan kadar hormon pertumbuhan dan hormon kelamin.
f. Menimbulkan penyakit kanker.
g. Menurunnya kelincahan gerak.

2. Dampak psikis
a. Menurunnya semangat.
b. Menurunnya kemampuan baca dan menghitung.
c. Menurunnya kemampuan bergaul.
d. Menurunnya perhatian pada lingkungan.
e. Memicu gangguan jiwa.

Apa yang dapat dilakukan oleh orang tua untuk mencegah penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainya?


Orang tua adalah pendidik utama bagi anak anaknya dan menjadi figur/ model untuk:
 Menjadi panutan
 Menjadi teladan
 Menjadi seseorang yang istimewa

Di sini peran orang tua sangat besar, sehingga diharapkan orang tua mampu melakukan beberapa hal sebagai berikut:
 tercipta suasana hangat dan bersahabat di rumah
 mengembangkan hubungan yang akrab dan komunikasi yang baik bagi anak anak, bersikap terbuka dan jujur terhadap mereka,
 mengerti dan menerima setiap anak sebagaimana adanya
 mendengarkan dan menghormati pendapat anak anak membimbing mereka agar mampu membuat keputusan yang bijaksana.
 Memberikan pujian jika mereka berbuat baik/ mencapai suatu prestasi meskipun sedemikian kecil nilainya.
 Meluangkan waktu bersama anak anak walaupun demikian sibuknya.
 Memberikan tanggung jawab pada anak anak sesuai dengan tingkatan usianya
 Memperkuat nilai moral dan spiritual sesuai dengan agama /kepercayaan masina masing.
 Mengetahui dan memahami bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainya.
 Mengetahui ciri ciri seseorang anak yang mempunyai risiko besar untuk menyalahgunakan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainya.
 Meminta bantuan ahli jika terdapat kasus/permasalahan yang tidak dapat terselesaikan sendiri.

Bahaya penyalahahgunaan narkoba, narkotika dan psikotropika mengakibatkan ketergantungan fisik dan psikis, depresi yang hebat, toleransi, gejala putus obat dan rusaknya organ organ tubuh, seperti otak, jantung, ginjal,hati, bahkan mengakibatkan kematian. Kematian yang sering terjadi pada pengguna narkoba khususnya terjadi secara mendadak adalah akibat serangan/ kram jantung dan pecahnya pembuluh darah otak. Oleh karena itu kita sebagai penerus bangsa harus sedemikian rupa menghindari dari coba-coba terhadap narkotika dan sejenisnya ini karena hali itu tidak hanya merugikan diri sendiri tapi akan merugikan keluarga, masyarakat, lingkungan, serta merusak masa depan generasi muda, bangsa dan negara.

Sebagai contoh, yang dikutip dari koran kompas sabtu, 24 november 2007 yang berjudul ”perang melawan narkoba”:
Pada koran kompas tersebut diceritakan seorang anak bungsu dari Ny. DE (48th) menderita kecanduan narkoba, hal itu sontak membuat Ny. DE serasa runtuh dan mendadak gelap, hal itu seolah menjadi mimpi buruk yang seolah tidak pernah berhenti bagi keluarga dari strata ekonomi menengah yang berada di pinggiran Jakarta tersebut.
Seluruh tabungan keluarga terkuras hanya untuk biaya penyembuhan putranya tersebut. Rumah dan dua mobil hasil menabung puluhan tahun harus direlakan untuk menyembuhkan putranya yang selama empat tahun harus keluar masuk panti rehabilitasi dan berkali-kali sekarat karena sakaw.
Kini keluarga tersebut tinggal di sebuah kontrakan kecil, dan ternyata cobaan tidak berhenti sampai disitu, karena selang beberapa bulan ternyata si anak di-diagnosa dokter bahwa ginjal si anak sudah rusak dan harus dipotong.dan pada akhirnya nyawa si anak pun sudah tidak tertolong lagi.
Hal ini dapat menjadi contoh bagi kita sebagai mahasiswa, harus bagaimana kita menempatkan diri pada masyarakan supaya kita dapat terhindar dari bahaya narkoba dan obat-obatan lainnya yang dapat menghancukan hidup kita.
Hal ini pun juga dapat dijadikan pelajaran bagi para orang tua yang sedang membimbing anaknya yang sedang dalam masa-masa butuh bimbingan yang ekstra dari orang-tua, beberapa hal di atas telah disebutkan bahwa peran orang tua bagi anak sangat besar dan sangat perlu diperhatikan beberapa hal yang diharapkan bagi pada orang tua.




Daftar Pustaka

• Team PKM (Program Penyuluhan Masyarakat). 2000. Waspadai keluarga dan anak kita dari bahaya narkoba. Depkes RI: Jakarta
• Kutipan Kompas sabtu, 24 november 2007 ”perang melawan narkoba”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar